Jumat, 29 Juli 2016



FORMULASI PENDIDIKAN ISLAMI DI TINGKAT TK
Oleh:M.Arif Ramadhan

A.Latar Belakang
Pendidikan kanak-kanak pada pra sekolah dapat ditinjau dari dua segi .pertama,dipandang sebagai salah satu fase dari perkembangan manusia pada usia 2 hingga 6 tahun.Kedua,dipandang sebagai salah satu institusi pendidikan yang sebagian negara masih dianggap sebagai institusi non formal.Para ahli pendidikan menggolongkan anak usia 2 hingga 6 tahun sebagai fase realisme fantasi atau fase pra operasional.Fase ini dimulai dengan penguasaan bahasa yang sistematik ,permainan simbolis yang menunjukan bahwa anak sudah mampu melakukan tingkah laku simbolis.Pada usia ini anak berfikir secara egosentris dan belum  mampu secara perseptual,emosional–motivational serta konseptual untuk menerjemahkan pengetahuan yang dimilikinya kedalam pekerjaan atau aktivitas lainnya.
Semasa pemerintahan islam pendidikan untuk anak diatas usia 7 tahun dikenal dengan istilah kuttaab .Sementara,anak-anak dibawah 7 tahun pendidikannya dibimbing langsung oleh orang tuanya.penentuan usia anak 7 tahun untuk memulai sekolaah karena pada usia sebelum itu pemikiran anak belum berkembang dengan sempurna.Dalam  sistem pendidikan islam ,taman kanak-kanak diselenggarakan sebagai tempat anak-anak muslim bermain dan bertutur kata serta belajar al-quran atau belajar hurf-huruf dan angka-angka melalui car permainan yang mengandung nilai-nilai islami .tk juga berfungsi  untuk mempersiapkan anak-anak untuk memulai sekolah dasar .ringkasnya taman kanak-kanak diselenggarakan sebagai usaha untuk mengemembangkan keperibadian anak  dalam rangka menjembatani pendidikan dalam keluarga menuju pendidikan formal.
b.aspek-aspek pendidikan
aspek-aspek yang  dikembangkan pada fase pendidikan ditaman kanak-kanak aadalah aspek intelektual,emosional,jasmani,pergerakan ,estetik serta aspek spiritual dan moral.sementara menyangkut aspek emosi,taman kanak-kanak harus menjadi anak-anak merasa aman ,tenteram dan merasa bersemangat.semuanya itu sangat penting untuk menimbulkan gairah belajar.anak juga harus merasa dapat  melakukan sesuatu secara bebas dan tidak merasa terancam.di dalam taman kanak-kanak ,anak mulai terbiasa bergaul dengan teman sebaya .anak –anak pada fase ini biasanya egocentric ,karena cenderung merasa paling benar melalui pergaulan dengan teman-teman sebayanya dia mulai dapat merasa bertanggung jawab terhadap orang lain.juga berkerjasama untuk menciptakan atau melakukan sesuatu.
Aspek selanjutnya adalah masalah keindahan.gerakan dan sura anak dapat dikeluarkan dengan indah .gerakan yang indah disebut tarian dan suara yang indah disebut nyayian .guna mengembangkan aspek estetik ,taman kanak-kanak haruslah menyiapkan kesempatan anak-anak untuk menyatakan perasaannya melalui tarian dan nyayian yang indah dan kreatif.
Berikutnya aspek spiritual dan moral.taman kanak-kanak harus mampu menanamkan dasar-dasar tauhid atau aqidah islam serta ibadah dan akhlak mulia pada anak.ini paling penting sekaligus paling mendasar .keberhasilan aspek ini akan akan menjadi fundamen kokoh bagi tumbuh tegaknya aspek-aspek lain.masa anak adalah masa yang peka untuk menerima berbagai macam masukan dari lungkungan,masa anak-anak ssekligus juga merupakan masa bermain.prinsipnya,anak-anak bermain sambil blajar ,dan belajar sambil bermain.pengalaman pertama belajar harus dirasa menyenangkan,karena dengan cara itulah minat dan motivasi belajar anak akan berkembang dan pada gilirinnya juga juga akan membantu anak mengaktualisasikan semua potensi dari seluruh aspek secara optimaldaripada anak memiliki potensi yang tinggi ,tetapi memiliki sikap negatif.

c.Kesimpulan
            pendidikan ditaman kanak-kanak merupakan masa sangat penting bagi tumbuh kembangnya anak-anak pada masa depan.karena ditaman kanak-kanak adalah adalah dasar dari pendidikan selanjutnya.taman kanak-kanak harus senantiasa mengajarkan tauhid atau aqidah islam kepada anak,tentunya dengan metode ringan yang dapat diterima oleh anak dan menimbulkan rasa menyenangkan dalam belajar.setelah itu baru dapat mengeksplor bakat dari anak tersebut,baik bernyayi maupun menari dan maupun dalam bidang olah raga seperti misalnya bermain bulu tangkis,bola kaki.
            Taman kanak-kanak juga sebagai wadah untuk mengekspresikan dirinya,maka oleh itu tenaga pengajar di taman kanak-kanak harus meggunakan metode bermain sambil belajar dan belajar sambil bermain.tenaga pengajar juga jangn terlalu memaksakan anak-anak belajar dengan keras,lagi pula taman kanak-kanak hanya sebagai jembatan menuju pendidikan formal.sekali lagi hal yang sangat penting yang harus ditanamkan oleh taman kanak-kanak adalah tauhid.mereka harus diajarkan untuk mengenal dan mengesakan allah,agar pandangan mereka sejak keci adalah pandangan dunia islam dan akan sangat berpengaruh untuk masa depannya nanti dan juga sebagai dasar intelektualitas.












                                                   



Sumber:  Fauzi, Imron, Manajemen Pendidikan ala Rasulullah, Ed 1, cet.1; Ar-Ruzz Media, 2012

Tujuan yang belum Tercapai


Oleh: Safarotunnajah Istiqomah

Sistem pendidikan yang dianut oleh Indonesia adalah sistem Pendidikan Nasional pada sistem ini Indonesia ingin persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia sesuai dengan tujuan pendidikan Indonesia dalam UUD 1945 pasal 31, ayat 5 menyebutkan, “ Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menunjang tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.” Pada pasal tentang pendidikan ini pemerintah ingin mencerdaskan bangsa Indonesia untuk membangun peradaban dan kesejahteraan umat manusia. Karena dengan pendidikan bangsa ini bisa maju.
Tapi pertanyaannya, apakah tujuan pendidikan Indonesia ini sudah terrcapai ? untuk menjawab pertanyaan ini kita bisa melihat dari sisi banyaknya anak-anak Indonesia yang masih putus sekolah atau tidak karena mereka adalah generasi bangsa yang akan membangun kesejahteraan negeri ini pada masa yang akan datang.
Berdasarkan data UNICEF tahun 2015 sebanyak 2,5 juta anak Indonesia tidak dapat menikmati pendidikan lanjutan yakni sebanyak 600 ribu anak usia Sekolah Dasar (SD) dan 1,9 juta anak usia sekolah Menengah Pertama (SMP).
Data statistic tingkat provinsi dan kabupaten menunjukkan bahwa terdapat kelompok anak-anak tertentu yang terkena dampak paling rentan yang sebagian besar berasal dari keluarga miskin sehingga tidak mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya. Dari data ini berarti kita bisa menyimpulkan bahwa hanya orang-orang yang memiliki uang saja yang bisa menikmati pendidikan sampai tingkat lanjut. Dimanakah peran pemerintah padahal orang miskin dan anak-anak yatim itu adalah tanggung jawab mereka, mereka juga berhak untuk menikmati pendidikan sampai tingkat lanjut. Seharusnya pemerintah bisa lebih bijak lagi dalam masalah putus sekolah ini. Jangan sampai generasi bangsa ini menjadi penghancur negerinya sendiri tapi jadikanlah mereka pelopor bangsa pada masa depan nanti.

Sesuai dengan laporan terbaru Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD), Education at Glance 2015. Mereka menyatakan bahwa Indonesia merupakan Negara ke-2 anak putus sekolah dengan data 60%. Dengan ini kita bisa menyimpulkan bahwa pemerintah belum bisa menanggani masalah putus sekolah yang terjadi di Indonesia. Pemerintah harus mencari solusi dalam menyelesaikan masalah ini agar bisa mencapai tujuan pendidikan yang telah dibuat, karena pelajar adalah generasi yang akan mmbangun peradaban dan kesejahteraan di Indonesia.

Peran pendidikan dalam kebudayaan



Peran pendidikan dalam kebudayaan
Oleh: Euis diani defi

Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan adalah: merupakan hasil cipta, rasa serta karsa manusia dalam penuhi keperluan hidupnya yang kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, susila, hukum kebiasaan serta tiap-tiap kecakapan, serta rutinitas. Ada pula pendapat para ahli bahwa pengertian kebudayaan yaitu keseluruhan manusia dari tingkah laku serta hasil yang perlu didapatkannya dengan belajar serta semuanya tersusun dalam kehidupan orang-orang1.
Pengertian pendidikan                      
Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak.[1] Setiap pengalaman yang memiliki efek formatif pada cara orang berpikir, merasa, atau tindakan dapat dianggap pendidikan. Pendidikan umumnya dibagi menjadi tahap seperti prasekolah, sekolah dasar, sekolah menengah dan kemudian perguruan tinggi, universitas atau magang.
Kebudayaan dalam pendidikan.
Indonesia memiliki kebudayaan yang beragam karena beragamnya suku bangsa. Kebudayaan di indonesia memiliki eksistensinya msing masing diantaranya yang masih lestarai dan yang hampir punah. Punahnya kebudayaan di indonesia karena kurangnya upaya upaya pelestarian budaya yang ada . contoh kecil budaya dalam pendididkan adalah bahasa daerah yang dahulunya ada di jadwal pelajarn murid kini sudah jarang bahkan ada yang tak lagi menerapkan pelestarian bahasa daerah sebgai unsur ilmu pendidikan.
Pendidikan sendiri merupakan slah satu media yang dapat melestarikan kebudayaan indonesia, mulai dari suku bangsa, tarian adat daerah, kesenian, bahasa daerah dan masih banyak lagi kebudayaan indonesia. Mengapa harus pendidikan? Karena pendidikan adalah salah satu tempat terbentuknya karakter penerus bangsa yang nantinya akan memimpin negara tercinta ini. Selain itu, pendidikan juga merupakan slaha satu aspek penting dalam kehidupan yang apabila kebudayaan tersebut hidup di dalam pendidikan maka kan menghasilkan pelajar pelajar yang berbudaya. Tampak disini bahwa peranan pendidikan dalam pengembangan kelestarian kebudayaan sangat besar.
            Pendidikan adalah

FORMULASI PENDIDIKAN ISLAMI DI TINGKAT TK



FORMULASI PENDIDIKAN ISLAMI DI TINGKAT TK
Oleh:M.Arif Ramadhan

A.Latar Belakang
Pendidikan kanak-kanak pada pra sekolah dapat ditinjau dari dua segi .pertama,dipandang sebagai salah satu fase dari perkembangan manusia pada usia 2 hingga 6 tahun.Kedua,dipandang sebagai salah satu institusi pendidikan yang sebagian negara masih dianggap sebagai institusi non formal.Para ahli pendidikan menggolongkan anak usia 2 hingga 6 tahun sebagai fase realisme fantasi atau fase pra operasional.Fase ini dimulai dengan penguasaan bahasa yang sistematik ,permainan simbolis yang menunjukan bahwa anak sudah mampu melakukan tingkah laku simbolis.Pada usia ini anak berfikir secara egosentris dan belum  mampu secara perseptual,emosional–motivational serta konseptual untuk menerjemahkan pengetahuan yang dimilikinya kedalam pekerjaan atau aktivitas lainnya.
Semasa pemerintahan islam pendidikan untuk anak diatas usia 7 tahun dikenal dengan istilah kuttaab .Sementara,anak-anak dibawah 7 tahun pendidikannya dibimbing langsung oleh orang tuanya.penentuan usia anak 7 tahun untuk memulai sekolaah karena pada usia sebelum itu pemikiran anak belum berkembang dengan sempurna.Dalam  sistem pendidikan islam ,taman kanak-kanak diselenggarakan sebagai tempat anak-anak muslim bermain dan bertutur kata serta belajar al-quran atau belajar hurf-huruf dan angka-angka melalui car permainan yang mengandung nilai-nilai islami .tk juga berfungsi  untuk mempersiapkan anak-anak untuk memulai sekolah dasar .ringkasnya taman kanak-kanak diselenggarakan sebagai usaha untuk mengemembangkan keperibadian anak  dalam rangka menjembatani pendidikan dalam keluarga menuju pendidikan formal.
b.aspek-aspek pendidikan
aspek-aspek yang  dikembangkan pada fase pendidikan ditaman kanak-kanak aadalah aspek intelektual,emosional,jasmani,pergerakan ,estetik serta aspek spiritual dan moral.sementara menyangkut aspek emosi,taman kanak-kanak harus menjadi anak-anak merasa aman ,tenteram dan merasa bersemangat.semuanya itu sangat penting untuk menimbulkan gairah belajar.anak juga harus merasa dapat  melakukan sesuatu secara bebas dan tidak merasa terancam.di dalam taman kanak-kanak ,anak mulai terbiasa bergaul dengan teman sebaya .anak –anak pada fase ini biasanya egocentric ,karena cenderung merasa paling benar melalui pergaulan dengan teman-teman sebayanya dia mulai dapat merasa bertanggung jawab terhadap orang lain.juga berkerjasama untuk menciptakan atau melakukan sesuatu.
Aspek selanjutnya adalah masalah keindahan.gerakan dan sura anak dapat dikeluarkan dengan indah .gerakan yang indah disebut tarian

Rabu, 27 Juli 2016

TUJUAN PENDIDIKAN



TUJUAN PENDIDIKAN
Oleh: Safarotunnajah Istiqomah

Pendidikan adalah bagian yang penting dalam hidup manusia, dengan pendidikan manusia bisa mengubah hidup. Pendidikan tidak semata-mata di bentuk begitu saja tetapi pendidikan memiliki beberapa tujuan. Maka kali ini saya akan membahas tentang “ Tujuan Pendidikan”. Tujuan menurut H.R Daeng Naja merupakan misi sasaran yang ingin dicapai oleh suatu organisasi di masa yang akan datang, sedangkan Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara merupakan suatu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak. Maksudnya ialah bahwa pendidikan menuntut segala kekuatan kodrat yang ada pada peserta didik agar sebagai manusia dan anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan hidup yang setinggi-tingginya.

Tujuan pendidikan menurut buku “ Menggagas Pendidikan Islami “ adalah suatu kondisi yang menjadi target dari proses-proses pendidikan termasuk penyampaian ilmu pengetahuan yang dilakukan. Tujuan Pendidikan menjadi panduan bagi seluruh kegiatan dalam sistem pendidikan, tujuan pendidikan dalam islam adalah islam adalah untuk membentuk manusia yang berkarakter, yakni (1) berkepribadian islam, (2) menguasai tsaqofah islam, (3) menguasai ilmu kehidupan (sains teknologi dan keahlian) yang memadai.

a.    Membentuk Kepribadian Islam (Syakhshiyyah Islamiyyah)

Dan siapakah yang lebih baik perkataannya dari pada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal sholeh dan berkata ‘ Sesungguhnya aku termasuk orang muslimin.” (QS. Al Fushshilat:33)

Tujuan yang pertama ini  lebih konsekuensi kepada keimanan seorang muslim, yakni bahwa seorang muslim harus memegang identitas muslimnya yang tampak pada cara berfikir (aqliyyah) dan cara bersikapnya (nafsiyyah) yang senantiasa dilandaskan pada ajaran islam.

Ada tiga metode dalam pembentukan dan pengembangan kepribadian islam. Pertama, menanamkan aqidah islam dengan metode yang menggugah akal, menggetarkan jiwa dan menyentuh perasaan. Kedua, mendorong untuk senantiasa menegakkan bangunan cara berpikir dan perilakunya di atas aqidah dan syariah islam yang telah tertanam kuat dalam hatinya. Ketiga, mengembangkan kepribadian dengan cara bersungguh-sungguh mengisi pemikiran dengan tsaqofah islamiyyah dan   mengamalkannya dalam seluruh aspek kehidupannya dalam rangka melaksanakan ketaatan kepada Allah SWT.
b.    Menguasai Tsaqofah Islam

Tujuan kedua ini merupakan konsekuensi lanjutan dari ke-Islaman seseorang. Islam mendorong setiap muslim untuk menjadi seorang manusia yang berilmu dengan mewajibkan menuntut ilmu. Dalam Ihya Ulumudin, bab ilmu. Al Ghozali mengklasifikasikan dua kategori ilmu. Pertama ilmu fardhu a’in, yakni ilmu yang wajib di pelajari setiap muslim, misalnya ilmu fiqih, al qur’an, hadits, dll. Kedua ilmu fardhu kifayah, yakni ilmu yang wajib di pelajari oleh salah satu dari umat islam saja, misalnya ilmu biologi, kimia, kedokteran, teknik, dll.


Mendidik dan Mengajar
Oleh: Euis Diani Defi
BAB. I Pendahuluan.
 Pendidikan adalah suatu hal yang tak bisa dipisahkan dalam sistem kehidupan manusia, Pendidikan sangat ert hubungannya dengann manusia karena denga adanya pendidikan  manusia memperoleh disiplin ilmu dan bahan ajaran untuk keberlangsungan hidupnya. Bayangkan jika hidup tanpa ilmu, maka pertanyaann yang keluar di benak kita  adalah mau di arahkan kemana hidup kita?. Pendidikan dapat di peroleh dari 3 media
1. Orang tua
2. Sekolah atau madrasah
3. Lingkungan
Mendidik sangat erat hubungannya dengan mengajar walaupun keduanya memiliki perbedaan. Namun 2 hal itu sangat penting untuk proses menuntut ilmu agar murid atau siswa dapat mencapai hasil kompeten dan dapat mengembangkan diri dengan ilmu yang di dapat.
BAB. II Definisi Pendidikan dan Pengajaran
Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak.[1] Setiap pengalaman yang memiliki efek formatif pada cara orang berpikir, merasa, atau tindakan dapat dianggap pendidikan. Pendidikan umumnya dibagi menjadi tahap seperti prasekolah, sekolah dasar, sekolah menengah dan kemudian perguruan tinggi, universitas atau magang.
Pengajaran/Mengajar Ada beberaapa pengertian yang digunakan untuk mendefinisikan kegiatan mengajar. Antara lain :


KONSEP DASAR PENDIDIKAN ISLAM
Oleh:M.Arif Ramadhan

Pemahaman tentang pendidikan Islam dapat diawali dari penelusuran pengertian pendidikan Islam.Sebab dalam pengertian itu terkandung indikator-indikator esensial dalam pendidikan.bila kita akan melihat pengertian dari segi bahasa,kita harus melihat arab karena ajaran Islam diturunkan dalam bahasa tersebut.
            Selama ini pendidikan Islam telah memperkenalkan paling kurang tiga kata yang berhubungan dengan pendidikan Islam.yaitu al-tarbiyah,al ta’lim,dan al ta lim.berikut adalah pengertian dari ketiganya:
1)Al-tarbiyah berasal dari kata rabba,yarubbu,rabban yang berarti mengasuh ,memimpin.kata rabba(mendidik)sudah digunakan rasulullah.Seperti terlihat dalam ayat Al-quran dan hadist.Dalam ayat al-quran kata ini digunakan dalam susunan berkut ini:
Dan rendaahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih kesayangan dan ucapkanlah:”wahai tuanku kasihilah mereka kedua ,sebagaimana mereka berdua telah mendidikku sewaktu kecil(qs al-isra[17]:24)
Dalam bentuk kata benda ,kata rabba ini digunakan juga untuk tuhan karena than juga mendidik ,mengasuh,memeliharadan mencipta.sebagaimana terdapat dalam ayat berikut:
Fir’aun menjawab :bukankah kami telah mengasuhmu diantara(keluarga)kami ,waktu kami kanak-kanak dan kamu tinggal bersama kami beberapa tahun dari umurmu.(qs al-syuara[26]:18)
Allah berfirman:
Dan sesuatu riba yang kamu berikan agar dia bertamba pada harta manusia ,maka riba itu tidak menambah pada sisi allah .dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan allah ,maka yang berbuat demikian itulah orang yang melipat gandakan pahalanya.(qs ar-rum[30](39)).
            Seperti yang tercantum dalam surah Ar-rum [30](39) ,tarbiyyah berasal dari kata rabba ,rabbu ,tarbiyyatan ,yang memiliki makna tambah(zad) dan berkembang(numu).Berdasarkan pada ayat tersebut kata al-tarbiyah dapat berarti proses penumbuhkan dan mengembangkan apa yang ada pada diri peserta didik,baik secara fisik ,psikis ,sosial maupun spiritual.Menurut Muhammmad Athiyah Al Abrasyi,istilah al-tarbiyah mencakup keseluruhan aktivitas pendidikan .Sebab didalamnya mencakup upaya mempersiapkan individu untuk kehidupan yang lebih sempurna ,mencapai kebahagiaan hidup,tanah air,memperkuat fisik ,menyempurnakan etika ,sistematika logika berfikir ,mempertajam instuisi ,giat dalam berkreasi ,memiliki toleransi terhadap perbedaan,fasih berbahasa,serta mempertingi kebahagiaan.