Oleh:
Safarotunnajah Istiqomah
Belajar
adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental
dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa
berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada
proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun di
lingkungan rumah atau keluarganya sendiri.
Sebagian
orang beraggapan bahwa belajar adalah semata-mata mengumpulkan atau
menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasi/materi pelajaran.
Orang yang beranggapan demikian biasanya akan segera merasa bangga ketika
anak-anaknya telah mampu menyebutkan kembali secara lisan (verbal) sebagian
besar informasi yang terdapat dalam buku teks atau yang di ajarkan oleh guru.
Di
samping itu, ada pula sebagian orang yang memandang belajar sebagai pelatihan
belaka seperti yang tampak pada pelatihan membaca dan menulis. Berdasarkan
persepsi semacam ini, biasanya mereka akan merasa cukup puas bila anak-anak
mereka telah mampu memperlihatkan keterampilan jasmaniah tertentu walaupun
tanpa pengetahuan mengenai arti, hakikat, dan tujuan keterampilan tersebut.
Pakar
psikologi belajar itu menambahkan bahwa pengalaman hidup sehari-hari dalam
bentuk apa pun sangat memungkinkan untuk diartikan sebagai belajar. Sebab,
sampai batas tertentu pengalaman hidup juga berpengaruh besar terhadap
pembentukan kepribadian organisme yang bersangkutan. Mungkin, inilah dasar
pemikiran yang mengilhami gagasan everyday learning ( belajar sehari-hari) yang
dipopulerkan oleh Profesor John B. Biggs.
Itu
beberapa definisi belajar menurut sebagian orang. Definisi belajar dalam
perspektif islam yaitu, belajar merupakan suatu hal yang banyak dibicarakan di
dalam Al-qur’an dan Al-hadits. Bahkan di dalam ajaran islam diyakini
bahwasannya, orang yang belajar akan memiliki ilmu yang nantinya akan berguna
untuk kepentingan hidup di dunia, serta bekal untuk keberhasilan hidup di
akhirat kelak.
Secara
rasional semua ilmu pengetahuan dapat di peroleh melalui belajar. Maka, belajar
adalah “key term” (istilah kunci) yang paling vital dalam usaha pendidikan.
Sehingga, tanpa tanpa belajar sesungguhnya tidak pernah ada pendidikan.
Kemampuan untuk belajar merupakan sebuah karunia Allah yang mampu membedakan
manusia dengan makhluk yang lain. Allah menghadiahkan akal kepada manusia untuk
mampu belajar dan menjadi pemimpin di dunia ini.
Sebelum membahas lebih jauh tentang apa yang
di maksud dengan teori belajar dalam perspektif islam. Maka menarik kiranya, bahkan
dianggap perlu sekali untuk memgetahui akan makna tentang teori belajar
terlebih dahulu. Teori adalah seperangkat konsep, asumsi, dan generalisasi yang
dapat digunakan untuk mengungkapkan dan menjelaskan perilaku dalam berbagai
organisasi. Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai
hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungannya.
Maka
teori belajar dapat dipahami sebagai kumpulan prinsip umum yang saling
berhubungan dan merupakan penjelasan atas sejumlah fakta dan penemuan yang
berkaitan dengan peristiwa belajar. Jadi, teori belajar dalam islam artinya
kumpulan penjelasan tentang prinsip-prinsip yang berkaitan dengan peristiwa
belajar yang bersumber dari Al-quran dan Al-hadits serta khazanah pemikiran
intelektual islam.
Jadi
belajar menurut sebagian orang hanya mengumpulkan dan menghafal fakta-fakta
yang tersaji dalam bentuk informasi/materi pelajaran. Sedangkan menurut islam
adalah kumpulan penjelasan tentang prinsip-prinsip yang berkaitan dengan
peristiwa belajar yang bersumber dari Al-quran dan Al-hadits serta khazanah
pemikiran intelektual islam. Pembedanya adalah bersumber dari Al-qur’an dan
Al-hadits serta khazanah pemikiran intelektual islam antara definisi belajar
menurut sebagian ahli dan belajar menurut perspektif islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar